Kawasan Wisata Bersejarah Di Aceh, Aceh adalah ibu kota provinsi Aceh yang merupakan pintu gerbang ke daratan Sumatera di sisi utara. Kota yang juga dikenal sebagai Serambi Mekah ini merupakan tempat pertama penyebaran Islam di Nusantara. Konon kabarnya, Kesultanan Aceh merupakan bagian dari Kesultanan Utsmaniyah lho.
Selain wisata sejarah yang menakjubkan, Anda juga bisa menikmati pemandangan alam Bancda Aceh yang menakjubkan. Setelah lebih dari 14 tahun sejak bencana tsunami 2004, Banda Aceh kini telah bangkit dan berdandan indah. Ada banyak destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di sini.
BACA JUGA :
5 Tempat Wisata Anak Surabaya
Namun, Kali ini adalah pembahasan Kawasan Wisata Bersejarah Di Aceh. Jikalau anda penasaran apa saja sih wisata tersebut? Langsung saja disimak.
Makam Sultan Iskandar Muda
Makam ini terletak tepat di sebelah Museum Aceh. Sultan Iskandar Muda adalah seorang raja yang dikenal adil terhadap keluarga dan masyarakatnya sendiri. Raja yang memerintah dari tahun 1607 hingga 1636, makamnya masih banyak dikunjungi peziarah. Mereka yang datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga ingin memberikan penghormatan kepada sultan yang terkenal itu.
Sutan Iskandar Muda berhasil membawa Aceh ke puncak kejayaannya, terutama saat banyak kapal dagang yang singgah dan Serambi Mekah menjadi pusat perdagangan dunia. Aceh berhasil menduduki salah satu dari lima kerajaan Islam terbesar di dunia.
Pemakaman Massal Daerah Ulee Lheue
Saat berkunjung ke Museum Tsunami, jangan lupa untuk mampir ke Pemakaman Massal Ulee Lheue di Banda Aceh. Ini adalah salah satu kuburan massal tempat para korban tsunami Aceh dimakamkan. Sebenarnya masih ada situs pemakaman massal lainnya. Seperti yang ada di Lampuuk.
Pemakaman Massal Lampuuk sekilas terlihat seperti lapangan yang dipagari. Namun jika diperhatikan lebih seksama, terdapat sebuah prasasti yang menjelaskan bahwa tempat tersebut merupakan kuburan massal.
Makam Syiah Kuala
Lokasinya jika ditempuh dari Pantai Alue Naga Banda Aceh kurang lebih 30 meter. Tempat ini tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan asing. Mereka yang datang, tidak hanya untuk rekreasi, tetapi juga memanjatkan doa dan dzikir. Makam ini menggambarkan perjuangan dalam sejarah Aceh. Nah, kalau capek atau mau sholat, tepat di depan tempat makannya ada surau.
Bagi yang ingin bersedekah atau berdonasi, masukkan saja ke dalam kotak amal. Aturan memasuki area makam adalah wajib mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam dan dilarang merokok. Satu lagi yang menakjubkan, Makam Syiah Kuala tidak rusak sama sekali (hanya rusak ringan di beberapa sudut) saat tsunami Aceh menerjang, padahal letaknya sangat dekat dengan pantai. Saat matahari terbenam, Anda juga bisa melihat keindahan matahari terbenam dari kuburan.
Masjid Baiturrahim
Namanya Masjid Baiturrahim. Gedung yang menjadi salah satu saksi bisu tsunami Aceh 2004 silam, dimana gedung ini masih berdiri kokoh meski diterpa tsunami dahsyat. Ya, satu-satunya bangunan yang masih berdiri tegak di kawasan Ulee Lheue. Masjid yang awalnya bernama Masjid Jamik Ulee Lheue ini merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17. Masjid ini pernah dibakar oleh Belanda pada tahun 1873 dan memiliki arsitektur bergaya Eropa terutama pada bagian depannya. Saat Anda berkunjung ke sini, otomatis Anda akan mengunjungi situs ziarah tsunami Aceh. Bagi yang ingin berkunjung, silahkan datang ke Bundaran Ulee Lheue tepat di sisi kiri Kecamatan Meuraxa, menuju pelabuhan penyeberangan. Untuk memperingati tsunami 2004, ada ruangan khusus yang memajang foto-foto tsunami Aceh.